" Orang mu’min itu cermin bagi saudaranya "
Mari berbagi rasa walau hanya dalam penggalan kata :)

Rabu, 02 Mei 2012

Pena ku (1)



Hidup adalah bagaimana kita menjalaninya dengan kesadaran akan kebermaknaan dalam meraih ridha-Nya. Perjalanan panjang dalam memahami dan mengaplikasikan kesabaran, kesyukuran, keikhlasan dan keta'atan agar selalu dalam tuntunan-Nya. Ketegaran saat berhadapan dengan fluktuasi iman, mempertahankan hingga meningkatkan kembali juga menjaga kemurnian niat. 

Itulah hal yang ku pahami walau belum berjalan seindah teori. Kelemahan diri ketika mempertahankan hal yang dipercaya seringkali menggoyahkan semangat. Fluktuatif iman yang pasti terjadi ini, di beberapa titik menjadikan niatku yang bengkok tertampar sekeras-kerasnya. Beberapa kali air mataku terasa malu untuk menampakkan diri hingga menyesakkan dada. Malu terhadap kemunafikkan diri yang sangat membutuhkan-Nya namun berulang kali melakukan tindakan yang menjauhi-Nya, baik sadar ataupun tidak. 

Menenggelamkan diri pada hal-hal tak berguna di jalan-Nya dan mengabaikan surat cinta-Nya.


Ketika terdiam dalam kesendirian, kucoba mengingat banyak hal, keberlimpahan rahmat, rezeki dan hal-hal yang menjadikanku tidak patut pada keputusasaan, menghinakan ketidaksyukuran yang tersisa dalam relung-relung kalbuku yang merindukan hangatnya cahaya. Tanpa sadar, air mataku meleleh mencoba memahami arti surat cinta-Nya walau belum mengerti arti dibaliknya. Terasa menenangkan dan manis.

Sering kali, ku khawatir akan esok ataupun setelah sekarang. Akankah ku dapat mempertahankan diri ini dari keburukan yang ada padaku juga sekitarku. 
Mungkinkan ku dapat serta menegakkan kalimat "la ilahailallah" dengan kemampuan terbatas ini, sedang ku sering terlupa. 
Ketika dipertemukan dengan pemimpin yang tepat, mampukah aku menjadi pendamping juga seorang ibu terbaik dijalan-Nya, mempertahankan niat mengharap ridha-Nya, mengingatkan juga melengkapi keluarga dan bersama membentuk karakter terbaik karena-Nya. 
Padahal diri ini sangat lemah dan tiada daya dalam memahami ilmu-Nya.

Namun, diri yang hina ini percaya akan Kebesaran-Nya., Tuhan semesta alam yang Maha Menguasai Hati, semoga selalu menetapkan hati rapuh ini menjadi semakin menghujamkan Islam dan kalimat tauhid, memudahkan tiap ikhtiar yang diusahakan selalu kembali mengharap ridha-Nya agar menghasilkan hal lebih baik dibanding yang kuharap. Karena Engkaulah yang lebih mengetahui pilihan dan hasil terbaik untukku, masa depanku di dunia dan di akhirat dan agamaku, Islam, insyaAllah...bismillah...

az zahra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar