Tenaga Orogenesa adalah tenaga pembentukan pegunungan lipatan dan terjadi pada tap-tiap zaman besar di seluruh dunia. Pada akhir Mesozoikum dan seluruh zaman Tertier terjadi pegunungan lipatan yang paling muda, yaitu pegunungan lipatan jenis Alpina.
Pegunungan jenis lipatan itu adalah Cirkum Pacific = Lingkar Pasifik dan Cirkum Mediteranian. Keduanya membentuk jalur, bertemu tepat di Indonesia dan membentuk kerangka Kepulauan Indonesia. Jalur-jalur tersebut diantaranya adalah system pegunungan Sunda, system pegunungan Asia Timur dan system pegunungan Australia Timur.
1. Sistem Pegunungan Sunda
Sebuah jalur pegunungan lipatan yang berasal dari Lingkar Mediterania dan bergerak dari Pegunungan Arakan Yoma di Birma sebagai deretan-deretan antiklinal yang diselingi oleh synclinal menuju ked an menjadi bagian dari Indonesia.
Sistem pegunungan Sunda itu bergerak dari Arakan Yoma melalui Kepulauan Nicobar dan Andaman, di Indonesia terdiri dari dua buah busur; busur dalam yang vulkanis dan busur luar yang tidak vulkanis/ belum vulkanis.
v Busur Dalam Dari Sistem Pegunungan Sunda
Busur dalam ini adalah sebuah deretan antiklinal dan muncul dari permukaan laut sebagai Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Wetar, Damar, Nila, Serua, Manuk, Kepulauan Banda, Punggung Siboga, Pulau Gunung Api, Punggung Submarine di sebelah Selatan Sulawesi.
v
Busur Luar Dari Sestem Pegunungan Sunda
Puncak-puncak antiklinal Busur Luar di Indonesia bagian Barat belum banyak muncul dari permukaan laut, hanya sebagai pulau-pulau kecil atau kepulauan kecil. Sedangkan pada daerah di Indonesia bagian Timur dan Tenggara terdapat beberapa pulau yang besar.
Pulau-pulau dari busur luar system pegunungan sunda; Simeuleu, Nias, Kepulauan Mentawai, Enggane, Punggung Submarine di sebelah selatan Pulau Jawa, Pulau Sawu dan Pulau Roti, Timor, Babar, Kepulauan Tanibar, Pulau Seram dan Pulau Buru.
Sistem pegunungan Sunda bergerak dari Arakan Yoma menuju kea rah Tenggara, di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara kea rah Timur dan kemudian membelok ke Utara, di Maluku Selatan membelok kearah Barat. Di Indonesia bagian Barat, hanya menyusuri pantai Tanah Sunda Tua.
Batuan di Tanah Sunda Tua berumur Mesozoikum dan terdiri dari batholit-batholit granit yang padat dan massif, sehingga tak dapat terlipat-lipat lagi oleh tenaga orogenesa jenis Alpin. Di Indonesia, yang termasuk dalam Tanah Sunda Tua, diantaranya adalah Selat Malaka, Sunda Flat atau Paparan Sunda/ Dangkalan Sunda dengan pulau-pulau diatasnya dan Laut Jawa. Di Nusa Tenggara bagian Timur system pegunungan Sunda berjumpa dengan Paparan Sahul yang juga terdiri dari batuan granit yang keras dan massif. Olehkarenanya, system pegununan Sunda disini membelok ke Utara dan membentuk pulau-pulau Maluku Selatan. Kemudian, di Maluku, pegunungan Sunda itu terpaksa lagi membelok kearah Barat, karena daerah Maluku Utara telah terisi oleh Sistem pegunungan Australia Timur dan waktu terjadinya bersamaan dengan system pegunungan Sunda di Maluku Selatan.
Pegunungan Sunda terlihat sebagai Kepulauan Banda (busur dalam) dan Pulau Seram dan Buru (busur luar). Dan sebelum sampai di Nusa Tenggara dan Maluku, system pegunungan Sunda membuat cabang sebagai jalur kecil bergerak dari Pulau Jawamenuju Kalimantan Selatan sebagaiPegunungan Meratus dan pasangannya yang letaknya sejajar adalah Selat Makasar/ Ujung Pandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar